Senin, 02 Mei 2016

JALAN LURUS

Pertama – Petunjuk Jalan Lurus

Jalan yang lurus jelas lebih baik bagi seorang pengendara dibanding jalan yang berliku. Demikian halnya dengan seseorang yang ingin diselamatkan. Dia perlu mencari jalan lurus itu. “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6).
Dimanakah “Jalan Lurus” itu dapat ditemukan? “Aku [Allah] hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh . . . . .” (Taurat, Mazmur 32:8)


Jalan Menuju kemana sih yang di maksud dengan Jalan Lurus ?
 ....................................................
“Tunjukilah kami jalan yang lurus , (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat kepada mereka” (QS Al Fatihah [1]:6-7)

Nah ini bukan pertanyaan yang harus di jaawab, akan tetapi suatu permintaan yang di harapkan di beri oleh Allah S.WT, agar berkhendak untuk orang-orang muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat--, agar Allah memberikan Khendak-Nya yang baik berupa suatu kebaikan untuk Kami (islam)--, yaitu seperti orang-orang yang Lurus di jalan Allah, yang mengabdikan diri kepada Allah, dan seperti mereka Umat terdahulu yang di Ridhoi ( di terima Allah) atas perbuatan baik mereka, keimanan dan ketakwaan mereka. 

Dan Bukan Jalan orang-orang yang tersesat, seperti Orang-orang yang beragama tapi tidak tahu Siapa yang berhak di sembah, dan siapa yang dapat Meridhoi Umat manusia, dan bukan pula seperti orang-orang yang di azab karena perbuatanya (mereka bukanlah termasuk orang-orang yang di beri Ni'mat)

berikut Kelanjutannya : 

'shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi alaihim waladhaalin
"(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat".

seperti apa yang di katakan Kitab Terdahulu, bahwa Allah Tuhan Semesta Alam yang berhak di sembah, hanya kepada Dia -lah  kita memuji dan Menyembah , seperti Firman Allah dalam kitab Taurat :

Aku [Allah] hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh . . . . .” 
 (Taurat, Mazmur 32:8) 

Al-Quran menegaskan : 
(QS. Al-A'raaf [7]:158)
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (158)
  • 158) Katakanlah:` Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk `.


Jadi ketika kita membandingkan antara Musa dan Muhammad, maka kita tahu bahwa kedua nabi ini begitu mirip. Mereka sama-sama berdakwah bahwa hanya ada satu Tuhan, Tuhan tidak seperti ciptaan-Nya, dan kau seharusnya tunduk pada hukum Tuhan. Inilah yang Musa ajarkan, inilah yang Muhammad ajarkan, dan Yesus juga mengajarkan demikian.

Dan Allah menerangkan keesaan-Nya, yaitu tidak ada Tuhan selain Dia, hanyalah Dia yang berhak disembah karena Dialah yang mengurus langit dan bumi, mengatur alam seluruhnya. Dia menghidupkan segala yang hidup dan mematikan segala yang mati. Dalam ayat ini diterangkan bahwa ada tiga sifat Tuhan yang utama; yaitu memiliki seluruh makhluk, mengurus dan mengatur seluruh alam dan yang ketiga ialah berhak disembah.

Kedua kita Harus menenal Tuhan yang menciptakan Langit dan Bumi dan Seluruh Alam Semesta.

4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"  

1. Tuhan itu Esa : 

12:29 Jawab "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 
Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1)             Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.

2. Sang Pencipta 


ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلْفُلْكَ لِتَجْرِىَ فِى ٱلْبَحْرِ بِأَمْرِهِۦ ۖ وَسَخَّرَ لَكُمُ ٱلْأَنْهَٰرَ
"Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai"

MILIARAN orang pernah membaca atau mendengar kisah Alkitab tentang awal mula alam semesta. Kisah yang ditulis 3.500 tahun lalu itu dimulai dengan kalimat yang terkenal, ”Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.”
Namun, banyak orang tidak tahu bahwa para pemimpin gereja, juga para penganut kreasionisme dan fundamentalisme, telah mengubah kisah Alkitab tentang penciptaan ini menjadi berbagai cerita yang tidak sesuai dengan kisah yang sebenarnya. Apa yang mereka sampaikan juga bertentangan dengan fakta ilmiah. Akibatnya, banyak orang akhirnya menganggap kisah penciptaan dalam Alkitab sebagai dongeng belaka.
Banyak orang tidak mengetahui kisah Alkitab yang sebenarnya tentang penciptaan. Ini sungguh disayangkan, karena Alkitab justru memberikan penjelasan yang sangat logis dan bisa dipercaya mengenai awal mula alam semesta. Selain itu, penjelasannya juga selaras dengan temuan ilmiah. Ya, kisah Alkitab yang sebenarnya tentang penciptaan mungkin benar-benar di luar dugaan Anda!

PENCIPTA YANG ABADI

Keabadian
Inti dari kisah Alkitab tentang penciptaan adalah: Ada Pribadi yang Mahatinggi, Allah Yang Mahakuasa, yang menciptakan segala sesuatu. Siapakah Dia, dan seperti apakah Dia? Alkitab mengatakan bahwa Ia berbeda dari allah atau dewa-dewi yang dipercayai dalam kebanyakan kebudayaan atau agama utama. Ia adalah Pencipta segala sesuatu, tapi pada umumnya orang tidak tahu banyak tentang-Nya.
  • Allah adalah pribadi yang nyata. Ia bukan kekuatan abstrak yang tidak punya kepribadian, yang mengembara di seluruh alam semesta. Ia punya perasaan, pikiran, dan tujuan.
  • Kuasa dan hikmat Allah tak terbatas. Ini terlihat jelas pada rancangan yang luar biasa dari ciptaan-Nya, terutama makhluk hidup.
  • Allah menciptakan semua unsur fisik. Jadi, Ia tidak mungkin terbuat dari unsur-unsur yang Ia ciptakan itu. Sebaliknya, Allah adalah pribadi roh.
  • Allah tidak dibatasi oleh waktu. Dari dulu Ia sudah ada dan akan selalu ada. Jadi, tidak ada yang menciptakan Dia.
  • Allah punya nama, yang disebutkan ribuan kali dalam Alkitab. Nama-Nya adalah Yehuwa.
  • Allah Yehuwa menyayangi dan memperhatikan manusia.

    (Sumber : www.jw.org)  

3. Tuhan mengutus Nabi dan Rasul 

 "Seorang yang belajar tentu harus ada yang mengajarkannya, agar mereka tidak tersesat- yaitu mereka yang sudah di percaya sebagai Nabi dan Rasul ALLAH "

Siapa saja Mereka, berikut ini:

A. Nabi Ibrahim

Ibrahim (bahasa Arab: إبراهيم ) (sekitar 1997-1822 SM) merupakan nabi dalam agama Samawi. Ia mendapat gelar dari Allah dengan gelar Khalil Allah (خلیلالله, Kesayangan Allah). Selain itu ia bersama anaknya, Ismail, terkenal sebagai pendiri baitullah. Ia diangkat menjadi nabi yang diutus untuk kaum Kaldān yang terletak di kota Ur, negeri yang disebut kini sebagai Iraq. Ibrahim merupakan salah satu dari kelima nabi Ulul Azmi. Nama Ibrahim disebut sebanyak 69 kali dalam Al-Qur'an.

B. Nabi Musa  Hukum Taurat
 Musa (bahasa Ibrani: מֹשֶׁה, Standar Mošé Tiberias Mōšeh; bahasa Arab: موسى, Mūsā; bahasa Ge'ez: ሙሴ Musse) (lahir di Mesir, ~1527 SM – meninggal di Gunung Nebo, dataran Moab, tepi timur Sungai Yordan, ~ 1407 SM pada umur 120 tahun) adalah seorang pemimpin dan nabi orang Israel yang menyampaikan Hukum Taurat dan menuliskannya dalam Pentateveh/Pentateukh (Lima Kitab Taurat) dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Ia ditugaskan untuk membawa Bani Israil (Israel) keluar dari Mesir. Namanya disebutkan sebanyak 873 kali dalam 803 ayat dalam 31 buku di Alkitab Terjemahan Baru dan 136 kali di dalam Al-Quran.

C. Nabi Daud yang Mengajarkan Hukum Zabur

Daud (bahasa Ibrani: דָּוִד; bahasa Inggris Davíd; bahasa Tiberia Dāwíð; bahasa Arab: داوود (transliterasi: Daawuud) atau داود Dā'ūd; bahasa Tigrinya: Dāwīt) merupakan seorang nabi dalam agama Islam, Kristen dan Yahudi dan merupakan raja kedua dan yang paling populer dalam kerajaan Israel. Dalam agama Islam Nabi Daud menerima kitab Zabur, sementara dalam agama Kristen Daud menuliskan banyak Mazmur yang dikumpulkan ke dalam kitab Mazmur. Daud adalah moyang dari Yesus atau Isa al-masih menurut Injil Matius, Injil Lukas dan kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya. Masa hidupnya secara umum diperkirakan bertarikh ~1040–970 SM, pemerintahannya atas Kerajaan Yehuda di Hebron ~ 1010–1002 SM, dan pemerintahannya atas seluruh Israel ~ 1002–970 SM.

D. Nabi Isa yang Mengajarkan Injil

Isa (عيسى) merupakan seorang nabi yang penting dalam agama Islam. Dalam Kitab Suci Al Qur'an, ia digelar Isa ibni Maryam atau Isa al-Masih. Kata ini diperkirakan berasal dari bahasa Aram, Eesho atau Eesaa/ didalam teks asli yang dibaca E( Ye ) dan menghasilkan pelbagai perubahan bahasa/loghat sehingga sering disebut sebagai Yesus di Indonesia dan Jesus di Malaysia juga di peringkat antarabangsa. Jesus Christ atau Jesus Dari Nazareth adalah nama yang umumnya diguna pakai oleh pengganut Kristian untuk menyebutnya, sedangkan orang Arab Kristian pula menyebutnya dengan Yasu' al-Masih (يسوع المسيح).

E. Nabi Muhammad S.a.w

Muhammad bin Abdullah (Arab/Jawi: محمد بن عبد الله; disebut [mʊħɑmmæd]  (Speaker Icon.svg dengar)) (570 M-8 Jun 632 M)[1] merupakan nabi dan rasul yang terakhir bagi umat Islam.[2] Lebih dikenali sebagai Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam (Arab/Jawi: نبي محمد صلى الله عليه وسلم), baginda juga adalah pemimpin yang menyatukan Semenanjung Arab kepada satu tatanegara di bawah pemerintahan Islam.[3] Muhammad dianggap oleh umat Islam sebagai pemulih keimanan monoteistik ajaran nabi-nabi terdahulu yang dibawa oleh Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan nabi-nabi yang lain.[4][5][6][7]
Dilahirkan di Makkah, Semenanjung Arab,[8][9] baginda adalah anak yatim piatu sejak kecil lagi dimana baginda dijaga oleh datuknya, Abdul Muttalib bin Hasyim dan seterusnya bapa saudara baginda, Abu Talib bin Abdul Muttalib. Baginda juga pernah bekerja sebagai pengembala kambing dan saudagar serta perkahwinan pertamanya adalah ketika berusia 25 tahun dimana baginda telah bernikah dengan Khadijah binti Khuwailid (40 tahun). Ketika Muhammad berumur 40 tahun, baginda telah menerima wahyu yang pertama daripada Tuhan melalui malaikat Jibril ketika sedang berada di Gua Hira. Tiga tahun setelah kejadian itu, baginda mula berdakwah secara terbuka kepada penduduk Makkah dengan mengatakan "Tuhan itu Esa" dan hendaklah menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah (secara harfiahnya membawa maksud Islam) dan ia adalah satu cara hidup (الدين ad-Din) yang diterima Allah sahaja.
Muhammad menerima beberapa orang pengikut pada awalnya yang terdiri daripada pelbagai golongan. Ajaran yang dibawa oleh baginda mendapat tentangan yang hebat dalam kalangan penduduk Makkah malahan mereka dilayan dengan teruk dan zalim. Oleh itu, Muhammad telah menghantar beberapa orang pengikutnya ke Habsyah pada 614 M sebelum baginda dan pengikutnya lain di Makkah berhijrah ke Madinah (dahulu dikenali sebagai Yathrib) pada tahun 622 M. Peristiwa penghijrahan Muhammad itu menandakan permulaan bagi kalendar Islam atau takwim Hijrah. Di Madinah, Muhammad telah menyatukan semua suku kaum dibawah Piagam Madinah. Setelah bersengketa dengan penduduk Makkah selama 8 tahun, baginda membawa 10,000 pengikutnya ke Makkah serta membukanya. Muhammad dan para pengikutnya telah memusnahkan patung berhala yang terdapat di Makkah.[10] Pada tahun 632 M, beberapa bulan selepas peristiwa Haji Wida atau Haji Perpisahan, Muhammad telah jatuh sakit lalu wafat. Ketika kematiannya, hampir seluruh Semenanjung Arab berada di bawah naungan Islam dan bersatu dengan tatanegara Islam.[
Sumber WIKIPEDIA 

Nah itu jalan yang akan membimbing kita ke jalan yang Lurus :D 






 

 






 

0 komentar:

Posting Komentar